Posts

Showing posts from August, 2019

Sejarah Berdirinya PonPes Mayak Ponorogo

Image
Pondok Pesantren Darul Huda Mayak berdiri pada tahun 1968 M didirikan oleh KH. Hasyim Sholeh. Beliau lahir pada tahun 1938 M dari pasangan KH. Husain dan Hj. Sufiyah. Pada usia 12 tahun beliau mulai nyantri diberbagai pondok diantaranya, Kwaden, Jampes, Lirboyo, Bendo Pare semuanya di Kabupaten Kediri dan Demak. Sebagaimana yang lazim dilakukan oleh para santri sebelum pulang dari pondok melakukan riyadhoh (tirakat) untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini juga dilakukan oleh KH. Hasyim Sholeh dengan cara puasa mutih tujuh hari alias tidak boleh makan yang mempunyai nyawa dan tidak boleh tidur, dalam akhir berpuasa teman KH.Hasyim Sholeh bernama Musa kwatir karena hari ke tujuh beliau tidak sadarkan diri, kemudian Musa memberikan asap nasi yang masih panas lewat hidung KH. Hasyim Sholeh, kemudian setelah sadar beliau menceritakan bahwa dalam keadaan antara hidup dan mati beliau melihat yang pertama beliau bertemu seorang alim di atas langit, yang kedua beliau melihat Ka'

Asal Mula Pondok Modern Gontor Ponorogo

Image
Perjalanan panjang Pondok Modern Darussalam Gontor bermula pada abad ke-18. Pondok Tegalsari sebagai cikal bakal Pondok Modern Darussalam Gontor didirikan oleh Kyai Ageng Hasan Bashari. Ribuan santri berduyun-duyun menuntut ilmu di pondok ini. Saat pondok tersebut dipimpim oleh Kyai Khalifah, terdapat seorang santri yang sangat menonjol dalam berbagai bidang. Namanya Sulaiman Jamaluddin, putera Panghulu Jamaluddin dan cucu Pangeran Hadiraja, Sultan Kasepuhan Cirebon. Ia sangat dekat dengan Kyainya dan Kyai pun sayang padanya. Maka setelah santri Sultan Jamaluddin dirasa telah memperoleh ilmu yang cukup, ia dinikahkan dengan Putri Kyai dan di beri kepercayaan untuk mendirikan pesantren sendiri di Desa Gontor. Gontor adalah sebuah tempat yang terletak lebih kurang 3 km sebelah timur Tegalsari dan 11 km ke arah tenggara dari Kota Ponorogo. Pada saat itu, Gontor masih merupakan kawasan hutan yang belum banyak didatangi orang. Bahkan hutan ini dikenal sebagai tempat persembunyian para

Wisata Tanah Goyang Pudak Ponorogo

Image
Selain Reog, ternyata Ponorogo juga memiliki  alam yang indah dan hijau di daerah Pudak. Disini ada destinasi wisata alam berjuluk Tanah Goyang yang unik. Cocok untuk liburan akhir pekan. Wisata Tanah Goyang Pudak di Ponorogo adalah salah satu tempat wisata yang berada di desa Pudak Wetan, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Wisata tanah goyang Pudak di Ponorogo adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari-hari. Wisata tanah goyang Pudak di Ponorogo memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota Ponorogo tidak mengunjungi wisata alam yang mempunyai keindahan alam yang tiada duanya tersebut. Wisata tanah goyang Pudak di Ponorogo sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari libur lainnya. Keindahan wi

Anggota DPRD Ponorogo Akan Pakai Pin Emas

Image
Wacana penggunaan pin emas 5 gram untuk setiap anggota DPRD Kota Ponorogo yang baru, menjadi polemik. Pasalnya anggota dewan di sejumlah daerah lain menggunakan pin berbahan kuningan. Padahal Sekretaris Dewan sudah mem-ploting pembelian pin untuk 45 anggota DPRD baru dalam bentuk pin emas. Beratnya 5 gram, sama seperti sebelumnya. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pin 45 anggota dewan sebesar 147 juta.  Sekretaris DPRD Ponorogo, Suko Kartono mengatakan pihaknya pun masih gampang terkait penadaan pin emas bagi 45 anggota DPRD terpilih periode 2019-2024. Sebab Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)  memberi rekomendasi daerah untuk tidak membeli pin emas. Kalaupun terpaksa, pin emas tersebut harus menjadi aset daerah. "Ketentuan yang baru, pin harus menjadi aset kalau lebih dari Rp 1 juta, tidak boleh diberikan begitu saja. Sistemnya nanti menjadi pinjam pakai," kata Suko Selasa 6 Agustus 2019. Suko menjelaskan selama ini pon emas yang di beli Sekretariat DPRD selalu diberik

Sejarah Grebek Suro Di Ponorogo

Image
Sejarah diadakannya Grebek Suro di Kabupaten Ponorogo adalah adanya kebiasaan masyarakat pada malam satu Suro yang mengadakan tirakatan semalam suntuk dengan mengelilingi kota dan berhenti di alun-alun Ponorogo. Pada tahun 1987 Bupati Soebarkah Poetro Hadiwirjo melihat fenomena ini dan melahirkan gagasan kreatif untuk mewadahi kegiatan mereka dengan kegiatan yang mengarah pada pelestarian budaya. Sebab ditengarainya minat pemuda terhadap kesenian khas Ponorogo mulai luntur, untuk itu di adakanlah Grebek Suro dan memasukkan Reog didalamnya. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan kirab pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel. Perayaan Grebek Suro adalah acara yang diadakan Kabupaten Ponorogo setiap tahun guna menyambut datangnya tahun baru Islam (1 Muharam). Berbagai acara-acara di helat di kota Reog seperti Tari Sipotro, Istigosah, Lomba Kakang Senduk, pameran-pameran karya masyarakat Ponorogo, pameran bonsai dan Festi