Viral Hp Para Santri Di Ponpes Ponorogo Dihancurkan


Sebuah vidio viral di twitter menunjukkan seorang pria membawa palu dan memukulkannya ke hp milik para santri di ponpes Ponorogo. Hp itu dihancurkan dengan cara dipukul pakai palu satu persatu. Setelah kejadian itu, vidio pria mengenakan jas dan berpeci sambil memukul hp milik santri viral di media sosial.
Netizen yang mengetahui vidio tersebut memeberikan komentar. Tak sedikit yang menyayangkan. Namun, ada juga yang membela pihak ponpes lantaran sudah ada aturan sebelumnya. Sebuah vidio viral yang memperlihatkan sejumlah ponsel genggam milik siswa dihancurkan pihak sekolah dengan menggunakan palu tersebar di media sosial sejak sabtu (22/6/19). Peristiwa tersebut terjadi disebuah pondok pesantren di Ponorogo, Jawa Timur,dan menimpa para santri yang melanggar peraturan dengan membawa ponsel ke lingkungan pondok. Salah satu akun yang turut menyebarkan vidio ini adalah twitter @dayatpiliang. Unggahannya tersebut sudah di retweet sebanyak lebih dari 7000 pengguna twitter lainnya. Dia adalah Azrofi Abdur pemilik akun @iamz_foryou. Saat dimintai keterangan lebih lanjut, Asrofi menyebut kejadian itu ada di Pondok Pesantren Ngabar, Ponorogo, Jawa Timur.
"Iya benar sekali. Jadi untuk memfokuskan santri dalam belajar dan beribadah, santri tidak diperbolehkan membawa barang elektronik dan termasuk rokok," kata alumnus yang lulus pada 2014 itu.
Konsekwensi ini sudah diketahui sejak awal, baik oleh santri maupun wali santri. Sehingga jika mereka melanggar, mereka harus siap dengan akibat yang akan didapatkan." Hal tersebut sudah dibsritahukan kepada wali santri di awal pendaftran bahwa santri tidak diperkenankan membawa barang elektronik. Jika ingin menghibungi keluarga tersedia wartel pesantren," kata asrofi. "Peraturan dari awal kontrak belajar seperti itu,jadi santri yang kedapatan membawa hp harus merelakannya hpnya untuk dihancurkan sepsrti itu," ucapnya.
Bentuk hukuman yang didapat, menurut Asrofi tidak melulu dihancurkan menggunakan palu, namun bisa beragam sesuai keputusan para pengasuh pesantren. "Banyak, bisa disita, dihancurkan, atau dibakar, tergantung dari kesepakatan pengasuh pesantren. Yang jelas bila disita barangnya tidak akan digunakan asatidz atau pengurus," ujarnya. Penjelasan pondok pesantren saat dimintai keterangan lebih lanjut, bagian sekretariat Pimpinan Pondok Pesantren menyampaikan vidio itu tersebar bukan dari pihak internal mereka." Kami dari pihak internal sendiri tidak menyebarkan vidio tersebut. Jadi itu kan ada salah satu pihak kami yang sempat memvidiokan. Itu bukan dari kami secara resmi, jadi banyak disalah artikan," kata Asrofi.

Popular posts from this blog

Asal Usul Bujang Ganong

Cerita Dewi Songgolangit Ponorogo

Goa Maria Di Ponorogo