Info Seputar Ponorogo

Jathilan adalah sebuah kesenian yang menyatukan antara unsur gerakan tari dengan magis. Jenis kesenian ini dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Kesenian yang juga sering disebut dengan nama jaran kepang ini dapat dijumpai di daerah-daerah Jawa. Mengenai asal-usul atau awal mula dari kesenian jathilan ini, tidak ada catatan sejarah yang dapat menjelaskan dengan rinci. Dalam hal ini, ada beberapa versi tentang asal-usul adanya kesenian jathilan ini, diantaranya sebagai berikut. Konon, jathilan ini yang menggunakan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari bambu ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Selain itu, ada versi lain yang menyebutkan, bahwa jathilan menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijogo melawan penjajah Belanda. Adapun versi lain menyebutkan bahwa tarian ini mengisahkan tentang la

Telaga Ngebel tentu sudah ngak asing buat warga di Jawa Timur, utamanya warga Ponorogo. Tempat ini memang cantik, selain karena panorama alamnya, legenda terciptanya danau alaminya juga menarik. Selama ini untuk menyaksikan danau ini cuma dari bawah. Tapi sekarang semua berubah sejak kehadiran Mloko Sewu. Pengunjungpun bisa menikmati panorama matahari terbenam dari ketinggian. Lebih dari itu, dengan perpaduan spot foto kekinian makin menambah daya tarik di obyek wisata ini. Untuk masuk di Mloko sewu tiketnya pun cukup murah meriah, harga tiket masuk cuma 5000 rupiah. Meski murah pengunjung akan disuguhkan dengan kesegaran hutan pinus dari atas bukit plus view telaga yang menawan. Silahkan berkunjung ya kawan-kawan..........

Marak akan adanya virus corona yang mewabah di Wuhan Tiongkok Cina, membuat warga Ponorogo ikut was-was. Untuk mewaspadai akan virus yang mematikan tersebut Dinas Kesehatan meminta, warga yang menderita panas disertai flu dan batuk untuk segera diperiksakan ke Puskesmas terdekat, dokter, atau Rumah Sakit, sebab gejala virus corona hampir sama dengan flu pada biasanya. Edi Kusnanto kepala seksi pencegahan dan pengendalian penyakit menular Dinas Kesehatan Ponorogo. Selasa (28/1/20) mengatakan, pihaknya sudah menerima surat edaran dari Dinkes Provinsi terkait kewaspadaan akan virus corona. Meskipun gejala virus corona sama seperti penyakit flu dan batuk pada umumnya tapi Edi Kusnanto mengatakan, bukan berarti ketika ada yang sakit flu dan batuk serta merta terkena virus corona, masyarakat tidak perlu resah sebab virus corona bisa diantisipasi dengan tetap menjaga kesehatan tetapi kewaspadaan juga tetap harus dilakukan. Caranya ketika sakit batuk hendaknya memakai masker agar tidak menul